Bismillahirrohmaanirrohiim.
Rosulullah Saw bersabda : “Diwajibkan bagimu menuntut Ilmu baik Laki-laki maupun Perempuan”.
Keutamaan Ilmu di ibaratkan Nabi adalah laksana Bulan Purnama. Sebagaimana yang pernah di sabdakan oleh Beliau : “Bahwa perbedaan orang Alim (Berilmu) dengan orang Abid (Ahli Ibadah semata) adalah laksana Bulan Purnama dengan Bintang.
Tentu jika kita menyimak dari kedua hal tsb diatas, bahwa seseorang sampai diwajibkan menuntut Ilmu itu dikarenakan Keutamaan Ilmu itulah yang akan menjadi jembatannya untuk menuju kepada Allah Swt.
Tanpa Ilmu bagaimana mungkin seseorang sempurna dalam amal ibadahnya, Bagaimana sempurna Wudhunya, Sholatnya, Puasanya dsb.
Orang yang beribadah semata tanpa mengetahui ilmunya maka sama halnya dengan anak kecil yang lagi ibadah, tidak mengerti siapa yang ditujunya dan untuk apa ia beribadah.
Dan sebaik-baik Ilmu itu ialah ilmu tentang Ma’rifatullah atau Mengenal kepada Allah. Dikatakan bahwasannya : “Awaluddin Ma’rifatullah” (Awal seseorang itu beragama ialah mengenal akan Allah). Jika demikian apabila seseorang beribadah, beramal tetapi tidak mengetahui atau mengenal akan Allah Swt maka mereka itu belumlah dikatakan Beragama walaupun dari sisi Jahirnya ia termasuk Islam.
Islam itu ada dua macam :
- Islam Indallah yaitu : Mereka yang Masuk di dalam Islam benar-benar mengerti akan Allah dengan didasari Ma’rifatullah, sehingga mereka dikatakan Islam di sisi Allah.
- Islam Indannas yaitu : Mereka yang semenjak terlahir kedunia ini memang sudah di dalam keadaan beragama Islam dikarenakan Nenek Moyangnya, Datuknya, Kai Neneknya, Mama Bapaknya semua Islam sehingga iapun lahirlah dalam keadaan Islam. Padahal tidak mengerti dan mengenal akan Allah Swt. Mereka ini dikatakan Islam di sisi Manusia (Islam Keturunan).
Dari kedua hal tersebut diatas memberikan masukan kepada kita dimanakah posisi kita saat ini? Sudahkah kita termasuk Islam Indallah? Atau apakah Saya hanya Islam Indannas, Islam keturunan, Islam KTP, Islam sebutan Manusia? tapi kenyataannya Jauh sekali dengan Allah karena tidak kenal dengan Allah Swt.
Oleh karena itu untuk mencapai di dalam maksud tujuan yaitu Allah Swt, perlulah adanya bekal Ilmu sebagai sarana untuk menuju kesana.
Ilmu Ma’rifat dan Tauhid adalah Ilmu yang Utama sebagaimana Rosulullah Saw dan Para Nabi semuanya pertama yang diajarkan Adalah Ilmu tentang Tauhid. Sebab Tauhid itulah yang akan mensucikan Amal perbuatan pabila ada perbuatan yang mengandung Syirik dan Khurafat.
Tetapi kenyataannya saat ini seolah-olah terbalik! Ilmu Syari’at/Fiqih itu yang diutamakan sedangkan Ilmu Tauhid dan Ma’rifat boleh dituntut jika sudah berumur 40 tahun. Lalu bagaimana dengan mereka yang umurnya tidak sampai umur 40 tahun sudah MATI belum bisa mentauhidkan Allah karena tidak mengetahui Ilmunya? Heee…..heee….. Sudah pasti mereka yang tidak bertauhid karena tidak tahu Ilmunya apalagi tidak mau tahu…… akan di KAPORIT, DISIKAT, DI GOSOK Dll di Neraka.
Orang Islam yang tidak bisa mentauhidkan Allah Swt maka Luarnya (jahirnya) saja yang Islam tetapi Batinnya belumlah dikatakan Islam.
Karena itu Tuntutlah Ilmu Tauhid itu jika bisa mulai di waktu buaian sampai ke liang lahat, Bukan menunggu sampai umur 40 tahun! Ketinggalan…… Bo!. Entar Ente Habis umur……belum dapat ilmunya tunggu saja saat kematian.